Sebanyak 400 Personil Pramuka se-Kwarcab Banda Aceh, lakukan bakti sosial (Baksos) di komplek makam Syiah Kuala atau Syekh Abdurrauf As Singkili yang terlokasi di bibir pantai Syiah Kuala Kota Banda Aceh, Jumat (22/12/2023).
Bakti sosial berupa pembersihan kompleks makam yang merupakan situs sejarah Aceh itu serta pantai sekitarnya, merupakan program tahunan Kwarcab Banda Aceh. Waka Kwarcab Banda Aceh Bidang Abdimasinfo selaku Ketua Pelaksana Baksos, Kak Anwar, mengatakan kegiatan Baksos ini merupakan agenda tahunan Kwarcab Banda Aceh sebagai implementasi pengamalan Satya Darma Pramuka, khususnya Dasa Darma ke 2 yaitu Cinta alam dan kasih sayang kepada sesama manusia.
Komplek makam Syiah Kuala ini dipilih sebagai pusat Baksos tahun 2023 juga menjadi bagian dari edukasi sejarah bagi generasi muda melalui Gerakan Pramuka. Senada itu, Ketua Kwarcab Kota Banda Aceh Kak H. Amiruddin SE M.Si melalui Kepala Disdikbud Kota Banda Aceh yang juga anggota Majelis Pembimbing Kwarcab, Kak Sulaiman Bakri M.Pd mengatakan pendidikan Kepramukaan merupakan salah satu pendidikan yang mengimplementasikan pendidikan karakter dengan tujuan untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriot, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
“Dalam kepedulian sosial, kita diharapkan mampu mengembangkan sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain. Karakter peduli sosial ini dibutuhkan sebagai bekal untuk hidup dilingkungan sosial”, ungkapnya.
Semua nilai-nilai tentang kepudulian sosial kita dapatkan melalui lingkungan. Kepedulian sosial yang dimaksud bukanlah untuk mencampuri urusan orang lain, tetapi lebih kepada membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi orang lain dengan tujuan kebaikan dan perdamaian, Kata Kak Anwar. “Nilai-nilai yang tertanam itulah yang nanti akan menjadi suara hati kita untuk selalu membantu dan menjaga sesama”, tegasnya
Makam tempat bersemayam Teungku Syiah Kuala, yang jadi lokasi bakti, merupakan seorang ulama Kerajaan Aceh. Beliau memiliki pengaruh besar dalam penyeberan agama Islam di Nusantara. Syiah Kuala meninggal dunia pada tahun 1693 M, saat berusia 73 Tahun.
Berikan Komentar